Kabupaten Barito Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Ibu kota
kabupaten ini terletak di Muara Teweh. Kabupaten ini berdiri pada
tanggal 29 Juni 1950. Semboyan kabupaten ini adalah "Iya Mulik Bengkang
Turan". Titik koordinat 114° 27’ 00” – 115° 49’ 00” Bujur
Timur dan 0° 58’ 30” Lintang Utara – 1° 26’ 00” Lintang Selatan.
Wilayah Barito Utara meliputi pedalaman daerah aliran Sungai
Barito yang terletak pada ketinggian
sekitar 200-1.730 m dari permukaan laut. Bagian selatan merupakan dataran
rendah dan bagian utara merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Potensi
terbesar kawasan ini ada pada sektor kehutanan, pertambangan (batubara dan emas), sedangkan untuk sektor perkebunan adalah kelapa
sawit dan karet. Sektor kehutanan dan perkebunan karet sudah cukup lama turut
menyumbang pemasukan bagi negara sedangkan sektor pertambangan seperti tambang
emas juga memberi andil yang cukup besar. Tambang batu bara dan perkebunan
kelapa sawit saat ini sudah mulai berproduksi yang nantinya diharapkan dapat
memberikan pemasukan yang cukup besar bagi negara dan daerah.
Berdasarkan data BPS, luas
wilayah Kabupaten Barito
Utara: 8.300 km2 (=830.000 ha). Tetapi jika dihitung
berdasarkan perhitungan digital atas Peta Lampiran SK Menhut RI nomor
529/Menhut-II/2012 tgl 25 September 2012, luas wilayah Kabupaten Barito Utara
seluas 10.169,73 km2 (=1.016.973 Ha).
Berdasarkan Registrasi Penduduk per 31 Desember 2013 oleh
Disdukcapil Kabupaten Barito Utara, Jumlah penduduk Kabupaten Barito Utara Tahun 2013 : 144.681 jiwa, terdiri dari
Laki-laki 76.433 jiwa dan perempuan 68.248 jiwa. Kepadatan
penduduk 17,43 jiwa
per km2. Jumlah
Kepala Keluarga 44.767 KK,
rata-rata jumlah anggota keluarga 3,2 jiwa per keluarga. Angka pertumbuhan
penduduk 2,07 %. Jumlah penduduk wajib KTP 113.445 jiwa Sementara berdasarkan
data BPS Kabupaten Barito Utara, jumlah penduduk Kabupaten Barito Utara tahun
2013 tercatat sejumlah 125.400 jiwa,tahun 2012 sejumlah 124.300 jiwa, dengan
pertumbuhan penduduk tahun 2013 (0,88
%), tahun 2012 (0,97 %). Kepadatan penduduk rata-rata 15 Jiwa per km2. Sex
ratio (L/P) 108 %.
Mayoritas penduduknya
berasal dari Suku Dayak Bakumpai yang
merupakan sub etnis Dayak Ngaju yang
beragama Islam. Suku asli di Muara teweh yakni Suku Dayak Bakumpai, Dayak
Taboyan (Dayak Tawoyan), Dayak Maanyan.
Dari 93 Desa dan 10 Kelurahan se Kabupaten Barito Utara, masih
terdapat 14 desa tertinggal dan 89 desa/kelurahan maju (SK Gubernur Kalimantan
Tengah Nomor 188.44/78/2013 tanggal 13 Pebruari 2013). Kondisi ini lebih baik
dari kondisi pada tahun 2011 dimana masih terdapat 41 desa/kelurahan tertinggal
dan 62 desa/kelurahan maju (Update data Podes-2008) serta kondisi pada tahun
2008 dimana masih terdapat 53
desa/kelurahan tertinggal dan 40 desa/kelurahan maju (Data Podes-2008).