BAB IV
BIOSFER DAN MAKHLUK HIDUP
A. Biosfer
Biosfer,
yaitu suatu tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupannya.
Dalam kehidupan makhluk hidup terbentuk sistem hubungan antar makhluk hidup
tersebut dengan materi atau energi yang mengelilinginya. Sebelum makhluk hidup
muncul dipermukaan Bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisis
saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan bagaimana makhluk
hidup itu menghuni Bumi ? Untuk menjawab pertanyaan itu terdapat beberapa
teori, yaitu antara lain:
1.
Teori Cosmozoa, yang
menyatakan bahwa makhluk hidup datang di Bumi dari bagian lain alam semesta
ini.
2.
Teori Pfluger yamg
menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian
dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
3.
Teori Moore menyatakan
bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat
bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan
yang labil.
4.
Teori Allen menyatakan
bahwa pada saat keadaan fisis Bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa
reaksi terjadi yaitu dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi.
5.
Teori Transendental
merupakan jawaban secara relegi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh Super
Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasadi luar jangkauan sains.
6.
Konsep atau Teori
Modern.
Pada saat
sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama terdiri atas gas
metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen, serta unsur oksigen, nitrogen yang
sering reaktif, yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida. Pada permukaan Bumi
yang tidak banyak mengandung ozon, maka radiasi sianr tata surya yang berupa
sinar ultraviolet dan semburan badai listrik menimbulkan panas. Lalu,
terbentuklah persenyawaan asam-asam amino yang selanjutnya membuat protein.
B. Evolusi Kehidupan
Dalam
teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah sangat sederhana
tingkatnya, yang bersel tunggal dan hidup dari bahan anorganis sehingga
tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu, sebagian berubah menjadi hewan,
yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti
kehidupan masa kini.
Pada
era Proterezoik, makhluk pertama itu
mengalami evolusi menjadi makhluk bersel tunggal (Bakteri, Alga dan Protozoa). Pada era Proterezoik,
dalam periode Kambarium muncul Trilobita, Brachiopoda; dalam periode Ordo-vici muncul hewan Cephalopoda dan
ikan; dalam periode Silux muncul
hewan Scorpio, Crinoidea, dan Karang; pada periode Devon muncul ikan, permulaan
hutan, dan Amphibia; pada periode Karbon
bawah muncul tumbuhan kormofita dan pada periode Karbon atas muncul Reptilia dan Insekta pertama; dan periode Perm muncul beberapa jenis Reptilia.
Pada era Mesozoik dalam periode Trias muncul bangsa Dinosaurus; dalam
periode Yura mulai muncul burung
pertama, dalam periode Kreta
merupakan titik puncak Reptilia, muncul Anthofia. Pada era Cenozoik, dalam periode Tersier
muncul manusia primitif dan hewan mamalia lainnya.
C. Evolusi Manusia
Kekuatan
utama yang mengarahkan evolusi adalah inteligensinya, kemampuannya
mempergunakan bahasa dengan segala macam simbolnya dan kebudayaan yang dibina
oleh manusia.
1.
Sifat-sifat dari Ordo
Primata
Meskipun
Linneaus bukan seorang ahli evolusi,
tetapi ia telah menempatkan manusia (Homo
sapiens) dengan betul di dalam ordo
primata, kelas mamalia dari subfilum vertebrata. Bila kita bandingkan
sifat-sifat (fenotipe) yang dipunyai
oleh familia kera (Pongidae) dengan
manusia, maka dengan mudah akan terlihat persamaan-persamaan tertentu di
samping perbedaan yang ada. Di samping persamaan-persamaan tersebut, banyak sifat
yang membedakan manusia dan kera. Salah satu di antaranya yang terpenting
adalah volume otaknya.
2.
Kera Manusia dari
Afrika
Pada tahun 1924 Raymond Dart, seorang ahli anatomiyang
mengajar di Johnesburg, menemukan sebuah fosil tengkorak dari pertambangan batu
kapur Taung, Afrika selatan. Ia menamakan marga baru yang ditemukannya itu Australopithecus, makhluk berjalan tegak, otaknya lebih besar daripada
otak otak gorila, giginya lebih mendekati gigi manusia daripada gigi kera.
Di
Afrika Timur, dilembah Olduvai, Tanzania Utara, Keluarga Leaky (Louis Leaky dan
istrinya, Mary) banyak menemukan perkakas-perkakas kuno di dalam penggalian
mereka dalam usahanya mencari fosil-fosil manusia purba. Salah satu
penemuannya, yaitu fosil hominid merupakan
fosil kepala sejenis manusia yang terdapat bersama-sama dengan beberapa
perkakas primitif.
3.
Homo Erectus
Pada tahun 1933,
pekerjaan penggalian dilakukan oleh Frans
Weidenreich. Banyak fosil ditemukan, termasuk fosil rusa dan hewan lain.
Penemuam-penemuan di gua-gua Chou Kou Tien dipergunakan sebagai dasar utnuk
menyusun dugaan tentang hal-ihwal Homo
erectus. Weidenreich menamakan
temuannya tersebut sebagai Sinanthropus
pekinensis atau manusia Peking.
Adapun penemuan fosil yang lain, yaitu manusia
Neanderthal, ditemukan pertama kali pada tahun 1856 di lembah Neanderthal dekat
Dusseldorf, Jerman. Pada zaman sekarang, para ilmuwan sepakat menganggap
manusia Neanderthal sebagai kerabat yang paling langsung dengan manusia modern,
karena adanya persamaan-persamaan yang jelas. Untuk lebih meyakinkan hal ini,
tentunya diperlukan bukti-bukti lebih lanjut tentang ikhwal manusia Neanderthal
tersebut.
4. Manusia
Modern
Lebih kurang 75.000 tahun yang lalu, ketika benua
Eropa berada di zaman es terakhir dan dari peninggalan-peninggalan yang
ditemukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok Neanderthal diganti oleh
manusia lain yang menyerupai manusia modern, Homo sapiens. Manusia pengganti manusia Neanderthal disebut manusia
Cro-Magnon, sesuai dengan nama tempat ditemukannya fosil tersebut. Dalam
otaknya yang besar, mereka telah dapat menghasilkan kebudayaan yang banyak dan
jauh melebihi manusia Neanderthal. Mereka telah membuat senjata untuk berburu,
membuat perkakas untuk memotong, dan menjahit kulit untuk pakaian. Di samping
menghuni gua, mereka pun sudah dapat membuat rumah, kemah, dan hidup
bermasyarakat. Sedemikian jauh makanan mereka memperoleh dari hewan dan
tumbuhan yang telah tersedia. Bila alam di sekitarnya telah langka dengan bahan
makanan, mereka akan berpindah tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar